Masjid Sabilillah
Artikel

Pengajian Bersama Bunda Astri Ivo, Meneladani Kesholihan Ibunda Khadijah

SURABAYA,MEMORANDUM – Muslimah Sabilillah Kebraon Indah Permai menyelenggarakan Safari Dakwah bersama Bunda Astrie Ivo di Masjid Sabilillah. Acara ini mengusung tema “Meneladani Kesholihan Ibunda Khadijah”, bertepatan dengan momen halal bi halal pengajian wanita Kebraon Indah Permai yang diadakan pada hari Senin, 29 April 2024.

Dwi Astuti, selaku Ketua Muslimah Sabilillah, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin tali silaturahim dalam kebersamaan, sekaligus sebagai wadah pembelajaran bagi para muslimah dalam meneladani kesholihan Ibunda Khadijah.

“Dengan kegiatan ini semoga meningkatkan keimanan dan ketakwaan para muslimah, serta memotivasi mereka untuk meneladani kesholihan Ibunda Khadijah dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, wanita yang akrab disapa dengan Bunda Ivo ini memaparkan tentang sosok Ibunda Khadijah sebagai wanita yang dimuliakan Allah, karena selalu mendampingi Rasulullah SAW dalam suka dan duka.

“Beliau dijuluki sebagai wanita yang paling dicintai Rasulullah SAW, karena sifatnya yang sabar dan selalu berusaha meredakan amarah Rasulullah SAW,” terangnya.

Ibunda Khadijah juga dikenal sebagai wanita yang gemar bersedekah, lanjut Bunda Ivo, baik di saat lapang maupun sempit.

“Beliau menjadi contoh nyata bagi muslimah dalam meneladani akhlak mulia dan keteladanannya dalam beragama,” paparnya.

Wanita kelahiran 1964 ini sekaligus mengingatkan para muslimah untuk berhati-hati terhadap tiga dosa besar yang tidak terampuni oleh Allah SWT.

“Wanita yang lisannya suka melaknat, wanita yang suka melupakan kebaikan-kebaikan suaminya, wanita yang tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, dan membangun Rumah Tangga Harmonis,” terangnya.

Astrie Ivo menekankan pentingnya komunikasi dan saling pengertian dalam membangun rumah tangga yang harmonis.

Ia menyarankan kepada para muslimah untuk selalu bersyukur atas suami yang dimiliki, dan tidak membebani suami dengan tuntutan yang di luar batas kemampuannya.

“Suami itu hanya manusia biasa, sama halnya dengan kita para istri yang juga pasti banyak kekurangannya. Suami kita memikul tanggung jawab yang besar dan akan dipertanggungjawabkannya kelak di hadapan Allah,” tegasnya.

Ia berharap agar para istri tidak membebani suami dengan tuntutan tuntutan yang di luar batas kemampuannya.(mtr)

Related posts

Masjid Sabilillah Kebraon Indah Permai Siap Sambut Idul Adha 1446 H Dengan Inovasi Pelaksanaan Kurban

Redaksi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Sabilillah Surabaya Hadirkan Dr. KH. Mohammad Qosim, M.Si.

Redaksi

Semarak Takbir Menggema di RW 13 Kebraon Indah Permai,Suasana Penuh Semangat Dan Kekompakan

Redaksi